:: Mau dapatkan semua berita terhangat di negeri ini dan luar negeri ya.. cuma disini tempatnya. Digital News 4U Menyajikan berita terhangat dan unik ::
TopBottom
Announcement: wanna exchange links? contact me at infoyudijs@gmail.com.

Mahar dengan Kepala Manusia

Posted by yudijs | Digital News 4U at Minggu, 31 Oktober 2010
Share this post:
Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Yahoo Furl Technorati Reddit




[Artikel ini sudah dibaca sebanyak Kali]

Tradisi dalam pernikahan setiap daerah
berbeda-beda. Pada umumnya,
saat melamar pihak laki-laki
akan memberi barang-barang
tradisional yang terbuat dari
emas atau perak dalam bentuk
perhiasan, hewan ternak atau
sejumlah uang kepada pihak
perempuan.

Namun lain halnya dengan
tradisi suku Dayak Iban pada
zaman dahulu yang mendiami
Desa Dayak Landau Podah,
Kabupaten Sekadau, Kalimantan
Barat. Tradisi Ngayau berlaku
sebagai suatu proses
persetujuan untuk menikahi
perempuan Dayak dengan
memberikan kepala manusia
sebagai maharnya.

Cerita Amir Syarif Siregar,
peserta Aku Cinta Indonesia
(ACI) detikcom, selama berada di
rumah betang tempat
penyimpanan tengkorak kepala
manusia dari zaman dahulu yang
ditemani kepala adatnya
langsung.

"Sebelum lamarannya diterima
oleh pihak keluarga perempuan,
calon pria diharuskan berburu
kepala dari desa lain dan
dipenggal. Lalu dikasih ke pihak
perempuan, apabila diterima
maka akan diberikan kain tenun
yang dibuat sendiri oleh
perempuan dayak," ujar Amir,
ketika dihubungi detikcom,
Jumat (29/10/2010).

"Penggalan kepala manusia
menandakan keseriusan pria
dayak terhadap perempuan
dayak yang akan dinikahinya," sambungnya.
"Kepala manusia yang telah
di penggal disimpan di rumah
betang, rumah adat," lanjut
Diana Suciawati, rekan satu tim
Amir.

"Waktu mendengar di dalam
rumah ini terdapat tengkorak
manusia, aku kira tengkorak
manusia purba. Ternyata
manusia yang dikorbankan
untuk mahar bagi orang dayak
yang ingin menikah," tutur Amir.

"Awalnya aku gak berani untuk
pegang tengkoraknya. Tapi
sebelumnya aku "permisi dulu" supaya gak terjadi apa-apa.
Gak terlalu menyeremkan sih
karena ramaian, jadi gak
takut, "sambung Diana sembari
tertawa.

"Tapi sekarang sudah lama
sekali tidak dilakukan lagi, dan
diganti dengan hewan ternak
yang mereka miliki. Ngeri juga
kalau masih ada sampai
sekarang ya..

Masukan Alamat Email Anda Di Sini Untuk Mendapatkan Berita Terbaru :



Artikel Terkait:


0 komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar yang bersifat Spam, Syara dan Profokatif